Mana yang harus saya mulai dahulu, bangun bisnisnya atau dagangnya?

Ini bisa jadi jawaban yang sulit, jika mau dibuat sulit. Tapi kalau mau dibuat mudah maka kita dapat merujuk pada 3 aturan dasar membangun bisnis, klik ini. 

Sekarang, baiklah kami berbagi pengalaman, untuk nanti disimpulkan, mana yang saya harus lebih dahulu mulai, bisnisnya atau dagangnya?

Saat kami masuk ke dalam bisnis ini kisaran Juni 2020, awal dari pandemi covid-19, kami sudah mempunyai gagasan bahwa kami tidak akan masuk pada lini produksi saja, karena merujuk pada kenyataan bahwa menguasai pasar adalah lebih bagus dan beresiko lebih rendah daripada produksi. Namun pada saat bersamaan, masuk ke pasar juga sulit karena ada cukup besar pengahalang / pembatasnya karena sudah ada para pemain lama yang relatif kuat dan sulit untuk ditembus, terlebih dengan sumber daya kami yang terbatas. Sumber daya dalam hal ini adalah jejaring distribusi, jejaring pemasok dan ketersediaan finansial serta infrastruktur fisik untuk menampung pasokan dari pemasok lalu mendistribusikannya ke pasar yang dituju.

Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membangun ekosistem bisnis sendiri yang dapat digunakan untuk menghasilkan bisnis yang kami inginkan. Pintu mulainya adalah dari kolam produksi, meskipun kami jelas bukan akan memproduksi atau fokus pada produksinya. 

Masuk pada kolam produksi mengharuskan kami untuk mempelajari jenis komoditi akuakultur yang akan kami tanam, moda tanam (bioflok, sirkulasi, dsbnya) disain kolam, tata kelola kolam, penyakit ikan dan penanganan serta pencegahannya, tata kelola pakan, cara tanam, pemilihan bibit, dan tentu saja indukan atau sumber dari bibit yang bagus. Hal ini penting agar dapat diperoleh moda pengawasan dan pengendalian kualitas pada hasil produksinya. Hal ini membekali informasi penting untuk menilai kolam-kolam yang nanti akan dihubungkan ke dalam ekosistem bisnis yang akan kami bangun. 

Hingga tulisan ini dibuat, maka yang sudah jadi adalah pemahaman kami terhadap disain yang paling produktif dan aman, beresiko rendah namun tetap bisa ditanam intensif. Disain kolam dan modanya tinggal dieskalasi untuk dapat memenuhi kebutuhan pasokan yang kami inginkan untuk bisnis kami. Selain itu semua integrasi digital sudah tersedia, yaitu website ini yang sedang kalian nikmati, kanal Telegram serta media sosialnya di Instagram dan Twitter serta tidak ketinggalan jejaring yang semakin luas untuk pemasok, sesama pembudidaya mandiri dan juga pelahapnya / pasar yang akan menerima hasil produksi kami, yang kami rancang akan kami gunakan sendiri sebagai bahan untuk komoditi unggulan kami, yaitu Siomay Sahabat. Yuk mampir ke  websitenya Siomay Sahabat, klik sini. 

Jadi untuk kami, lebih mudah untuk membangun bisnisnya dulu daripada dagangnya. Lalu uangnya dari mana untuk memulai itu? Kami pakai dongkrak bisnis, klik ini, untuk tahu apa itu dongkrak bisnis.

Bagaimana jika saya tidak mempunyai sumber daya untuk membangun bisnisnya, maka paling mudah adalah mulai dagangnya. Caranya bisa dimulai dengan membuat kolam di lahan terbatas, saran kami menggunakan D4 pada lahan 4 x 4 atau yang setara, dan sejalan dengan itu membangun front-end bisnisnya, dapat berupa warung kecil yang menjual makanan olahan ikan siap santap dan atau ikan segar. Silahkan kunjungi halaman mari berbisnis untuk melihat lebih banyak gagasan untuk membangun front-end bisnisnya,  klik sini. 

Sambil menunggu ikan besar maka ikan dapat diambil dari pemasok dan dijual. Ini jauh lebih mudah dan beresiko rendah daripada berupaya untuk membangun kolam produksi sendiri yang ujungnya menghabiskan lebih banyak sumber daya yang ada, termasuk uang dan yang paling berharga adalah waktu. 

Jadi sudah bisa dijawabkan mana yang harus saya mulai lebih dahulu, membangun bisnisnya atau dagangnya? 

Ingin tahu lebih banyak tentang kami silahkan untuk mengunjungi IG kami nasitim.konsultan dan silahkan DM kami untuk konsultasi lebih lanjut atau hubungi email atau twitter ikantilapia.com di bawah halaman ini. 

Juga jangan lupa jika ada benar-benar serius dan ingin tetap terhubung dengan kami bergabung juga di Connecting-U, QR Codenya ada di halaman Tentang Kami paling bawah. 

Semangat ikan!