Mari kita lihat dalam suatu kasus untuk lebih mengerti maksud dari uraian tersebut di atas dalam penerapannya.
Pada contoh implementasi jasa, kami menggunakan ilustrasi bengkel kendaraan dengan pertimbangan rata-rata dari antara kita mempunyai kendaraan, dan mungkin pernah merasakan betapa hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataannya ketika kendaraan kita diperbaiki, terlepas apakah itu pekerjaan pada satu hari / beberapa jam selesai, dan atau perlu waktu lama perbaikannya.
Pada bengkel kendaraan dapat dibagi menjadi :
pekerjaan yang selesai pada hari yang sama,
pekerjaan yang membutuhkan proses beberapa hari
membutuhkan spare part indent
membutuhkan pekerjaan berurutan, misalkan kendaraan restorasi atau perbaikan body karena kecelakaan.
Pada pekerjaan 1, yaitu pekerjaan selesai pada hari yang sama, maka SDM administrasi melekatkan SPK (surat perintah pekerjaan) yang berisi:
kapan kendaraan diterima, tanggal, jam, hari
detil yang harus dilakukan dan spare-part yang tersedia berdasarkan keluhan dari konsumen
tanggal, dan jam kendaraan akan selesai, yaitu tanggal yang sama, hanya beda dengan jam saja.
Pada pekerjaan 2, yaitu pekerjaan selesai membutuhkan proses beberapa hari maka SDM administrasi melekatkan SPK (surat perintah pekerjaan) yang berisi:
kapan kendaraan diterima, tanggal, jam, hari
kapan inventarisasi kerusakan akan diberikan jika tidak bisa dilakukan pada hari yang sama, disertai rencana pekerjaan yang berisi tanggal mulai dan selesai dari masing-masing pekerjaan. Keluhan konsumen patut dicatat dan dibahas teliti dan cermat.
hari, jam dan tanggal kendaraan akan selesai, disertai dengan tambahan apakah akan diambil atau diantar.
Pada pekerjaan 2, yaitu pekerjaan selesai membutuhkan proses beberapa hari maka SDM administirasi, pekerja teknis serta pemilik usaha yang memang terlihat aktif pada operasional usaha bengkel, melakukan pertemuan dan mendefinisikan serta menginventarisasikan kerusakan dan urutan pekerjaannya.
Pada contoh perbaikan mobil untuk restorasi maupun kecelakaan, perlu dipastikan bahwa sasis kendaraan lurus atau tidak, agar jangan ketika kendaraannya selesai justru masalah mendasar berupa sasis yang tidak lurus tidak diperbaiki lebih dulu. Kemudian bahas dan cermati keluhan dari konsumen dan daftarkan pada urutan prioritas. Cantumkan tanggal, hari dan jam pekerjaan selesai untuk tiap-tiap progressnya, merujuk pada batas waktu kapan kendaraan akan selesai.
Pengeluaran SPK harus ditembuskan ke konsumen termasuk menandatangani SPK sebagai persetujuan dan atau memberikan foto SPK melalui kanal komunikasi.
SDM Administrasi perlu membuat group komunikasi misalkan di WA, namun kami lebih merekomendasikan Telegram agar dokumentasi tidak hilang akibat memori kepenuhan.