Kalijati adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini Terletak di sebelah Barat dari Pusat Ibu kota Kabupaten Subang Diarsipkan 2021-07-09 di Wayback Machine.. Di Kecamatan ini Belanda menyerah kepada Jepang tanggal 8 Maret 1942 sekarang tempat di mana Belanda menyerah kepada Jepang dinamakan Rumah Sejarah Kalijati yang terletak di Komplek Garuda E 25 Lanud Suryadarma.
Geografi
Kec. Kalijati terletak pada ketinggian 105 m dpl Topografi 70 % datar sampai berombak, 30 % berombak sampai berbukit.
Pertumbuhan di daerah ini sangat pesat, terlebih dengan adanya sentra industri di Kalijatinya, serta Sadang, Purwakarta dan tentunya Cikampek. Ini mendorong semakin banyaknya lintasan di sekitar daerah tersebut untuk pertumbuhan UMKM yang progresif.
sumber gambar https://www.tribunnewswiki.com/2021/09/23/museum-rumah-sejarah-kalijati
sumber artikel https://id.wikipedia.org/wiki/Kalijati,_Subang
Berahi bisnis akuakultur di Kalijati
Subang dikenal sebagai satu dari sentra produksi ikan konsumi air tawar di Jawa Barat. Para petani mandiri yang sangat terampil sudah mampu menghasilkan benih ikan tilapia / nila merah yang bagus, hampir tidak ada noda hitamnya, merah mulus dan pembesarannya juga cepat serta tentunya kualitas benih yang sehat dalam bentuk burayak untuk pendederan dan akhirnya menjadi ikan tilapia merah ukuran konsumsi yang siap jual.
Ketinggian kisaran 100 MDPL cukup ideal untuk budidaya ikan air tawar di sana terlebih dengan bisnis pendukung berupa para petani mandiri dengan kolam-kolam tradisional mereka yang berkapasitas produksi besar.
ikantilapia.com melihat area ini sangat menggairahkan untuk membuat satu titik bisnis / business hub yang sekaligus sebagai model terintegrasi penuh untuk kolam budidaya pembesaran serta membangun kanal pelahapnya, namun tidak termasuk bisnis distribusi aka menjual ke reseller rantai pasokan ke pelaku usaha lainnya yang bukan bagian terintegrasi penuh dengan ikantilapia.com
Luas lahan budidaya dan disain kolam
ikantilapia.com masih konsisten menganut budidaya di kolam terbatas, maka luas lahan budidaya akan dibuat hanya di area 180 m2 dengan pengembangan sebagai berikut:
Fase pertama 60 m2`
Kolam dengan luas 40 m2 terdiri dari 1.5m x 3m x 1m total 8 kolam dengan 1m x 2m x 1m total 2 kolam. Kolam datar tidak bersusun.
Ruang tinggal 3m x 3m dan sisanya ruang terbuka sebagai tempat pertemuan dan tentunya 1 kamar mandi dengan toilet dan 1 toilet agar tidak rusuh saat ada banyak tamu serta storage dengan freezer.
Komoditas lele 6 kolam. Kapasitas produksi teoritis lele 2.1 ton bersih, dengan perhitungan kematian agresif 20% siklus 2 bulan.
Komoditas ikan tilapia /nila merah dan hitam. Kapasitas produksi teoritis 432 kg dengan perhitungan kematian agresif 20% siklus 3.5 bulan.
Kapasitas ini dapat melayani kebutuhan konsumsi 296 porsi lele dan tilapia / nila, yaitu 16 porsi nila merah dan hitam, dan 280 porsi lele per-hari, sehingga jelas lebih dari cukup untuk mendukung kanal pelahap yang akan dibuat. Bila rejeki diberikan super amat luar biasa berlebih, maka dapat segera dibuatkan kolam penampungan untuk menerima hasil produksi para petani mandiri yang banyak ada di daerah Kalijati dan Subang, tentunya dengan standar yang kami miliki, sehingga dengan demikian pasokan dapat mencukupi kebutuhan dengan kualitas ikan yang berkualitas sesuai standar kami.
Fase kedua 120 m2 dengan disain kolam bersusun
Kolam dengan luas 90 m2 terdiri dari 1.5m x 3m x1m total 20 kolam serta 1m x 2m x 1m total 6 kolam, dengan moda kolam bersusun 4 di bawah dan 2 di atas. Sisa area bawah 30 m2 sebagai ruangan terbuka. Ruangan atas 60 m2 adalah kantor untuk mengelola kanal pelahap yang dibuat.
Jadi pada fase dua ini, fasilitas budidaya akan berupa bangunan 2 lantai, dengan 60m2 lantai dua untuk kantor beserta ruangan pertemuan dan presentasi, dan 120 m2 di bawah adalah 90 meter area kolam dengan kombinasi kolam bersusun untuk kolam ukuran 1m x 2m x 1m sebanyak 6 kolam dengan 30 m2 ruangan terbuka termasuk untuk parkir kendaraan.
Pada fase kedua ini akan dimulai produksi lele untuk olahan lele tahu, dan nila premium ukuran 2 kg 3. Lele tahu adalah lele yang dagingnya dipotong tahu / kotak-kotak, tanpa tulang dan diolah menjadi masakan lezat dan sehat. Lele tahu bebas lendir dan bau amis lele yang kerap berbau agak amis busuk karena pengelolaan yang kurang bersih dan pakan limbah bahkan diberikan darah binatang / marus. Jelas, moda tanam dengan memberikan limbah kandang bahkan darah binatang adalah cara yang kami tolak.
Kapasitas produksi teoritis lele konsumsi adalah 3.6 ton siklus 2 bulan sisanya 2 kolam lele premium ukuran 1 - 1.5 kg untuk lele tahu.
6 kolam untuk ikan nila merah dan hitam, dan 2 kolam silahkan tebak untuk apa?
Seluruh kolam fasilitas budidaya dari ikantilapia.com adalah milik sendiri dan atau kerjasama bisnis timbal balik dengan pengelolaan penuh ikantilapia.com beserta NASITIM Konsultan
Kanal pelahap
Kanal pelahap sedang kami cermati untuk memutuskan jenis kanal pelahap yang paling aman dan paling menguntungkan. Pilihannya adalah, apakah murni kanal pelahap dalam bentuk warung makan saja, yang menyediakan masakan lele goreng dan lele bakar serta nila, ataukah berbentuk tempat istirahat, sehingga menjadi suatu pendekatan konvergensi bisnis. Untuk penjelasan konvergen dan konvergensi klik ini. Mengenai mengapa penting membuat kanal pelahap dalam bisnis budidaya akuakultur dapat klik ini.
Kanal pelahap fasilitas dan tempat boleh sewa boleh beli, dan untuk saat ini ikantilapia.com masih memilih sewa dengan pembayaran bulanan atau skema bagi keuntungan dan bentuk lainnya yang dapat memberikan distribusi keuntungan dan resiko cukup berimbang untuk para pihak yang terlibat.
Rencana harga
Lele, goreng atau bakar Rp. 12.000,-
Nila Merah atau Hitam goreng atau bakar Rp. 18.000,-
Ayam goreng atau bakar Rp. 20.000,-
makan ditempat harga tersebut sudah termasuk lalapan, sambal, nasi putih, sayur lodeh atau sayur asam, es teh tawar refill 3x
Ampla atau Ati ayam Rp. 2.000,-
Sayur asam atau lodeh tambah atau bungkus Rp. 3.500,-
Nasi putih Rp. 3.000,-
Nasi uduk Rp. 5.000,-
Tahu atau tempe Rp. 1.000,-
Sambal pedas nyi Iteung Rp. 1.000,-
Es teh manis Rp. 2.000,-
Es teh tawar Rp. 1.500,- refill 3x
Kopi susu Rp. 7.000,-
Kopi hitam pahit, kopi manis Rp. 4.000,-
kopi bubuk, bukan sachetan
Es batu Rp. 1.000,-
Pendekatan konvergensi
Bentuknya adalah tempat cucian motor yang menyediakan layanan terpadu berupa cucian motor, helem, bahkan sepatu yang dapat diselesaikan dalam waktu 1 jam.
Tersedia juga tempat mandi berbayar yang menyediakan water heater / mandi air panas, untuk para pemotor yang singgah, lengkap dengan sabun dan handuk mandinya, serta tempat istirahat aka tidur ber-AC untuk 3 jam.
Pada tempat ini disediakan ruangan tunggu serupa tempat makan non-ac dengan hidangan lele dan nila bakar serta goreng dan ragam hasil produksi kolam sendiri dan atau anggota kelompok komunitas dari ikantilapia.com dan afiliasinya.
Rencana harga
Cuci motor Rp. 10.000,-
Cuci helm Rp. 20.000,-
Cuci Sepatu Rp. 15.000,-
Cuci jas hujan Rp. 15.000,-
Layanan premium tambahan:
Tempat mandi ada air panas Rp. 25.000,- termasuk sabun dan handuk
Tempat istirahat tidur AC Rp. 35.000,- per 3 jam.
Istirahat tidur, check in bebas,
check out 12 jam berikutnya Rp. 80.000,- penambahan 3 jam Rp. 35.000,-
Istirahat tidur, check in bebas,
check out 11.30 hari berikutnya Rp. 125.000,- penambahan 3 jam Rp. 35.000,-
check in jam 00.15 check out 11.30 hari berikutnya
Pada pendekatan konvergensi ini, ada tambahan menu camilan seperti pisang dan roti bakar, mie instant, nasi goreng, singkong keju dan beberapa menu umumnya untuk pengisi waktu tunggu serta menambah nilai belanja per-unit bagi pengunjung.
Semua kanal pelahap menerima QRIS, dan kartu kredit.
Bisnis komunal aka keroyokan
Kami membuka diskusi lebih lanjut terkait peluang bisnis ini dan menawarkan kesempatan untuk bergabung sebagai investor dengan kepemilikan total 45% dari total investasi yang dibutuhkan dan dapat ikut progresif.
Silahkan klik linknya ini, dan akan langsung terhubung dengan kami di Telegram, yang belum pasang Telegram silahkan download free di Google Store.